Pengalaman dikejar anjing ketika bermain di Balai benih ikan bersama teman (belajar menulis Cerpen)
Pengalaman dikejar anjing ketika bermain di Balai benih ikan bersama teman (belajar menulis Cerpen) - Pengalaman yang terlupakan ketika masih duduk dibangku sekolah pertama (SMP), hari itu saya tepatnya pada hari minggu, saya bersama teman saya ingin jalan – jalan mengitari tambak ikan di daerah saya, dari informasi yang saya dengan dari teman saya, mengatakan bahwa pemandangan hutan mangrovenya sangat bagus serta kolam tambaknya sangat banyak dan bersih, sangat cocok mengambil berbagai gambar serta refresing sejenak dari rutinitas di sekolah.
Akhirnya dengan berbekal kamera, serta makan ringan kamipun berangkat melewati jalan setapak semen yang dikelilingi oleh rindangnya tumbuhan air asin (air pasang surut).
Akhirnya kamipun sampai di depan jembatan penghubung antara gerbang tambak ikan, di area jembatan yang cukup bagus ini, saya sempatkan ambil-ambil photo bersama hutan mangrove yang banyak.
Setelah puas dengan jepret sana sini, akhirnya kamu memasuki gebang tambak ikan, sebenarnya teman saya ada juga tinggal di dalam tambak ini, karna ayah dari teman saya bekerja megurus BBI (balai benin ikan), sekaligus bermain, sekalin juga berkunjung kerumah teman gue.
Singkat cerita, beberapa langkah setelah mininggalkan gerbang perasaan dihati mulai tidak enak, entah kenapa atau mengapa, mungkin ini hanya bawaah saja.
Singkat cerita akhirnya saya menelusuri BBI ingin dengan melirik kira dan kanan, dan tiba-tiba ketegangpun tejadi, teman saya terjatuh karna sok belagaan loncat dari parit pembuangan air akhirnya masuk kelumpur dan basah kuyup, malu-maluin aja, untuk tidak ada orang lawat ?
Saya bantu mengangkat teman saya yang sudah terlanjur basah dan kotor, akhirnya saya meminta teman saya untuk ganti baju dulu, soalnya rumahnya dekat dari lokasi tambak, sedangkan saya melanjutkan kerumah teman saya yang ada ditambak, dan saya meminta kepada sibasah kuyup untuk menemuki kami di rumah andi.
Perjalananpun semakin sunyi dan senyap karna konflek tambak ini cukup besar, banyak sekali petak – petak kolam ikan, di perjalanan saya sendiri, saya merasakan aura merinding kembali , di tengah perjalan, mana saya gak ada teman untuk diajak berbicara, akhirnya saya menyalakan music dari ponsel saya agar dapat mencairkan suasana yang makin menegang.
Lanjut kisah, sampailah saya pada satu tempat pemijahan antara induk – induk ikan, karna penasaran saya memperhatikan dengan sangat serius sambil melihat ikan paten yang cukup besar-besar, pikiran saya mulai terasa lapar pengen rasanya ingin menyantap ikan paten bakar rasa ala kadarnya.
Karna sangking terlenanya, saya lupa memperhatikan area disekiling saya, padahal pintu ruangan tempat bermain tenis meja tebuka secara pelan-pelan, tiba-tiba keluarkan penjaga tambak sambil membawa jaring, mungkin pikiran saya, bapak penjaga ingin memanen ikan, saya menyapa dan ia membalas jua.
Akhirnya saya tunggu sekitar 10 menit teman saya si udin, belum datang juga, padahal saya suruh dia lari dan segera kembali biar bisa cepat main, maklum masih anak-anak pikiran mau main doang.
Sesampainya saya dirumah andi (teman saya ditambak) si andi malah ngak ada, kata ibundanya andi pergi kepasar untuk beli kopi dan gula, huh apes benget. Untuk mengurangi rasa kejenuhan saya, akhirnya saya iseng – iseng lempar batu kedalam kolam dengan gaya-gaya kungfu macam difilm-film.
Tiba-tiba terdengar suara anjing dari arah utara, pikiran saya yang kalutpun menjadi aktip dengan seketika, rasa angan-angan yang terbayang hilang dan sirna, saya berusaha memastikan terlebih dahulu dimana posisi anjing itu berada, supaya bisa lari dan mejauh darinya.
Artikel terkait lainnya : Cara membuat manisan jambu air yang lembut
Tapi saya hanya bisa tepuk jidad, ternyata yang menggonggong adalah si udin yang pura-pura mengeluarkan suara seperti anjing, maklum si udin tahu kalau saya benar-benar pobia denga anjing, mendegarnya suaranya saja sudah membuat terasa sulit bernafas. Rasanya seperti orang yang yang dicintai menghianati cinta suci yang telah di berikan, tidak terbayang rasanya gimana.
Karna si andi tidak ada di rumah akhirnya kamipun memutuskan untuk pulang saja, karna cuaca tidak mendukung untuk bermain, mendung di iringi degan hembusan angin yang kuat.
Karna rumah andi berada dibelakang BBI, akhirnya kami memutuskan untuk pulang jalan belakang, walaupun agak ngeri karna jembatannya terbuat dari kayu, mana belubang dan rapuh, meleset sedikit saja pasti jatuh ketengah sungai.
Karna melihat cuaca tidak bersahabat, akhirnya kami sepakat lewat jalan belakang yang penuh dengan tantangan dan rintangan, tapi ada 1 rintangan yang tidak kami ketahui yaitu ada sebuah anjing penjaga di bagian belakang tambak, maklum maling selalu lewat belakang ketika ingin mencuri.
Tapi hari ini kami apes banget sebab saya tidak tahu kalau tambak BBI ini memiliki anjing penjaga yang berada diposisi belakang atau pintu gerbang belakang, tampa berpikir panjang kami melangkah menuju pintu gerbang belakang tampa mengetahui bahwa anjing penjaga sudah siap mengawasi setiap derap langkah yang melewatinya.
![]() |
Pengalaman dikejar anjing ketika bermain di Balai benih ikan bersama teman (belajar menulis Cerpen) |
Sekitar 10 meter dari lokasi ajing duduk, sayapun melihat dengan samar – samar apakah itu anjing atau benda lain, ternyata kepala anjing mengoleh kekami dengan tatapan bingung yang sama – sama bingung, sekitar 3 detik jeda, akhirnya anjing itu menggonggong yang menandakan dua kemungkinan, ajing berlari meninggalkan kami atau kami yang harus lari meninggalkan anjing. Tampa basa – basi kamipun berusaha menghindar dan berlari menghidari serangan anjing penajaga. Suasana yang tadinya penuh dengan rasa tawa dan senang berusaha menjadi tagang di iringi dengan rasa takud yang melanda, hanya ada satu pikiran lari dan terus berlari hingga bisa menjauh dari anjing.
Suasanapun semakin tegang, dan penuh dengan kemungkinan yang terjadi, bisa jadi kami yang tergigit anjing, atua anjing yang yang harus tunduk kepada kami. Tapi ah itu tidak mungkin karan saya masih teroma dengan anjing ketika duduk di bangku SD dulu sebab sehabis pulang sekolah saya selalu dikejar anjing, untuk menghindari hal itu saya harus lewat belakang kebun warga yang becek dan jauh hanya sekedar untuk memutar agar tidak melewati anjing, memang butuh pengorbanan untuk menuntut ilmu ketika kecil.
Sambil terus beralari seperti sedang mengadakan kompetisi berlari antara aku dan udin dan anjing, tapi yang anehnya saya dan udin serasa tidak belari padahal sudah berlari sekuat – kuatnya, ternyata ini bukanlah ilusi melainkan kamampuan berlari anjing yang kuat sehingga kami terkesan tidak belari karna anjing semakin mendekat dan mendekat.
Jarang antara aku dan anjing hanya tinggal beberapa meter, karna aku termasuk anak yang lambat dalam mengambil keputusan, akhirnya teman saya si udin sudah menyebur ke kolam paten, padahal saya – saya pikir ikan peten memiliki penteng ikan yang cukup sakit apabila terkena bisa bengkak dan meriang, jadi akhirnya saya tidak jadi ikut terjun bebas bersama udin di kolam kematian, haha mampus lu udin, makanya jangan asal terjun saja, saya hanya bisa berdoa pada udin biar tidak terkena dengan panting ikan peten, tapi apa daya baru dibicarakan si udin sudah teriak – teriak seperti orang gila, mungkin ini efek dari panting ikan yang sudah mendarat di tubuh siudin.
Walaupun si udin bebas dari kejaran anjing, namun tetap saja apes, berarti ada untungnya juga punya otak lelet sebab tidak terburu - buru untuk mengambil kuputusan yang hanya berakhir dengan kesalahan yang fatal. Akhirnya saya hanya bisa melihat udin berguling – guling di padang rumput sambil menetesan air mata, ya allah.swt ampunilah teman saya si udin, sembuhkanlah dia dan panjangkanlah umurnya.
Eh, tunggu dulu kita lanjutkan kisah dengan saya pribadi yang masih dalam situasi berbahaya karena sianjing masih berada tepat dibelakang saya. Karna ada selokan yang panjang akhirnya saya loncat kesebrang, akhirnya saya lolos dari anijing.
Eh, ternyata tidak sobat, anjingnya malah ikut lompat juga, akhirnya saya lompat kembali keposisi semula, ternyata anjingnya ikut lompat kembali juga, akhirnya saya terus berlari sambil lompat jigjag dari satu parit keparit lain, anjingpun takmau kalah, ia menunjukkan kebolehannya dalam seni melompat, gue kesal banget lihat anjing, hati sayapun berbicara, ini anjing, jenis penjaga atau anjing sirkus, kok pintar amat loncatnya.
Tapi saya tidak mau ambil pusing mau ini anjing penjaga atau anjing sirkus, yang saya tahu hanya bisa meloloskan dari si anjing multitelen ini. Karana saya menggunakan tehnik lari jigjag menyebabkan jarik kami berdua antara aku dan anjing semakin jauh, tetapi aku kalah fisik dengan anjing sebab aku sudah mulai ngos-ngosan sedangkan anjing tidak tahu apakah sudah ngos-ngosan apa belum, sebab lidahnya selalu keluar jadi sulit sekali untuk menerka, duh anjing pandai amat bersandiwara didepan saya. Sayapun semakin terposana melihat anjing yang benar-benar multi telen ini, tapi karna si anjing terus mengejar saya, menyebabkan saya buang rasa fans saya kepada anjing yang berbulu kuning ini.
Oh tidak, ternyata pintu gerbang utama terkunci, sayapun tidak bisa keluar dari tempat ini, saya bingung harus melarikan diri kemana, sedangkan saya tidak mungkin memutar kembali karna tenaga saya sudah banyak terkuras oleh barlari ini.
Eh, tiba-tiba anjing berhenti, yes, dalam hati saya. Mungkin ajing sudah leleh dengan keadaan saya yang pantang menyerah, tapi tiba – tiba anjing meminum air di sungai, eh pikiran saya berubah menjadi sangat penasaran, sebab bisa saja anjing ini sedang mengisi tenaganya kembali.
Akhinya saya mengambil uang di saku celana saya untuk memeriksa apakah saya membawa uang, ternyata ada, tampa berpikir panjang lagi saya langsung memetik buah kelapa dengan memanjat keatas, dan turun kembali. Saya hempaskan buah kelapa itu ke batang pohon hingga mengeluarkan air sebagai energy baru buat saya, (pembayaran satu Kalapa saya anggap di pending maklum dalam situasi seperti ini dan nanti saya kasih sama penjaga tambak, soalnya tertera harga satu butir kelapa 1000 rupiah, jika mau ambil sendiri dan jangan lupa bayar).
Sambil sama – sama duduk dengan penuh pandangan pengawasan kepada anjing yang masih minum air sungai, tiba-tiba si anjing berhenti minum dan mulai mengeluarkan gonggongan andalannya, gue langsung kepicut dan gemetar jadinya, untuk gak pipis di celana,bisa malu sampai 7 turunan.
Ternyata anjing ambil ancang – ancang dan mulai mendekati saya dengan gaya yang berbeda dan sangat pelan pelan, namun bernafsu ingin menggigit kaki saya, karna saya bukan orang bodoh, akhirnya saya lari kembali, ternyat anjingnya pun tidak bodoh ia ikut lari juga, sial ni anjing tak mau menyerah juga, padahal apa untungnya menggigit kaki saya.
Duh, capek niat saya menulis cerpen, karena ceritanya masih berlanjut mari kita lanjutkan kisahnya. Karna saya semakin terjepit dan tersudut di ujung pagar besi yang mengelilingi tambak, ternyata anjing malah kegiringan dengan menggonggong semakin keras dengan nada – nadanya yang manusuk – nusuk hati. Saya kira ni anjing lebih cocok ikut kontes bernyanyi aja. Akhirnya saya tidak dapat bergerak kemana – mana lagi, sebab saya sudah berada di sudut ujung tambak dan tak bisa lari kemana – mana lagi.
Saya hanya bisa mengangkat kedua belah tangan sambil memanjatkan doa kepada allah.swt yang berbunyi, ya allah.swt saya belum kawin dan saya juga belum bisa membahagiakan orang tua saya untuk ,bisa naik haji, semoga aku dapat terbebas dari mala bahaya dan petaka yang sedang aku alami ya allah.swt, amin.
Ternyata anjing yang mengejar saya ikut juga berhenti dengan mendadak, untuk gak jatuh kekolam ikan paten, kalau sempat jatuh, saya hanya bisa megang perut sambil ketawa menahan kekocakan si anjing. Bagus juga jadi pelawak masuk ke OVJ.
Tapi itu hanyalah anggapan saya, karna gaya keseimbangan si anjing sangat sempurna dan tak mungkin jatuh kekolam ikan peten. Tapi si anjing tidak berani melangkah satu kakipun ke hadapan saya, saya menjadi bingung kenapa ini bisa terjadi.
Ternyata saya baru tahu sekarang, ternyata anjing inipun juga penakut ketika berhadapan 1 lawan satu. Karna sama – sama penakut hasilnya buyar deh. Tapi karna anjing ini penasaran dengan kaki saya, mana pada saat itu saya hanya menggunakan celana pendek sehingga terlihat hamparan daging pada kaki saya.
Sayapun menjadi keringan dingin ketika anjing itu mulai mendekati saya secara satu langkah demi langkah, karna saya sudah Cepek menulis cerpek ini akhirnya saya ubah sekenario cerita ini, akhirnya cerita sayapun melompat kekolam ikan peten dengan penuh kepasrahan, tiba tiba saya terjatuh dari tempat tidur, dan terbangun dari mimpi saya, oh ternyata ini hanyalan mimpi di malam hari. Akhirnya cerita saya melanjutkan tidur dan memulai mimpi cerita yang lain yang lebih seru dan menegangkan.
Nah, bagaimana cerpen yang saya buat bos, apakah keren atau standar, kalau menurut saya pribadi gak ada bagusnya maklum masih amatiran dan pemula. Semoga dengan membaca kisah saya ini dapat memberikan semangat baru dari rutinitas yang melelahkan dalam kehidupan sehari hari, wasalam
Baca juga :
Posting Komentar untuk "Pengalaman dikejar anjing ketika bermain di Balai benih ikan bersama teman (belajar menulis Cerpen)"
Apa tanggapan anda tentang artikel diatas?