Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menggunakan Alat Pemadam Api (APAR) dengan Benar Saat Keadaan Darurat

Cara Menggunakan Alat Pemadam Api (APAR) dengan Benar Saat Keadaan Darurat

Cara Menggunakan Alat Pemadam Api (APAR) dengan Benar Saat Keadaan Darurat - Kebakaran merupakan salah satu bencana yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di rumah, kantor, sekolah, maupun pabrik. Dalam kondisi seperti itu, waktu menjadi hal yang sangat berharga. Tindakan cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa serta mencegah kerugian besar. Salah satu alat yang wajib tersedia di berbagai tempat adalah APAR, singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan.

Sayangnya, masih banyak orang yang tidak tahu cara menggunakan alat pemadam api dengan benar. Padahal, kesalahan kecil dalam penggunaannya bisa membuat api semakin membesar. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis APAR, fungsi masing-masing, dan teknik pemadaman yang benar sangat penting, terutama bagi siswa, pekerja, dan masyarakat umum.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian APAR, jenis-jenisnya, fungsi, langkah penggunaan, hingga tips keselamatan saat keadaan darurat.

Apa Itu APAR

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api dalam tahap awal kebakaran. APAR didesain agar mudah dibawa dan dioperasikan oleh satu orang saja. Biasanya, alat ini memiliki bentuk tabung silinder bertekanan yang berisi bahan pemadam tertentu.

Tujuan utama penggunaan APAR adalah untuk mengendalikan api kecil sebelum berkembang menjadi kebakaran besar. Oleh karena itu, memahami lokasi penyimpanan APAR dan cara penggunaannya adalah hal yang wajib bagi setiap orang yang berada di lingkungan kerja atau bangunan umum.

Prinsip Kerja APAR

APAR bekerja dengan prinsip memutus salah satu unsur segitiga api, yaitu:

  1. Panas (heat)

  2. Bahan bakar (fuel)

  3. Oksigen (oxygen)

Kebakaran hanya bisa terjadi jika ketiga unsur ini ada secara bersamaan. Dengan menggunakan bahan pemadam tertentu, APAR memutus salah satu dari unsur tersebut, misalnya:

  • Menurunkan suhu (menghilangkan panas),

  • Menutupi permukaan bahan bakar (memutus oksigen),

  • Atau menghentikan reaksi kimia pembakaran.

Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Media Pemadamnya

Setiap jenis kebakaran memiliki karakteristik berbeda, sehingga membutuhkan jenis APAR yang sesuai. Berikut jenis-jenis APAR yang umum digunakan:

  1. APAR Air (Water Based)

    • Menggunakan air bertekanan untuk menurunkan suhu bahan yang terbakar.

    • Cocok untuk kebakaran kelas A (bahan padat seperti kayu, kertas, kain).

    • Tidak cocok untuk kebakaran listrik atau bahan cair yang mudah terbakar.

  2. APAR Busa (Foam)

    • Menghasilkan lapisan busa tebal yang menutupi permukaan bahan bakar cair agar tidak terpapar oksigen.

    • Cocok untuk kebakaran kelas A dan B (minyak, bensin, cat).

  3. APAR Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder)

    • Mengandung bahan kimia seperti monoammonium phosphate yang menghentikan reaksi pembakaran.

    • Efektif untuk kebakaran kelas A, B, dan C (listrik).

    • Paling umum digunakan di gedung perkantoran dan kendaraan.

  4. APAR Karbon Dioksida (CO₂)

    • Mengandung gas CO₂ yang mengusir oksigen dari area kebakaran dan mendinginkan objek.

    • Cocok untuk kebakaran listrik (kelas C) karena tidak meninggalkan residu.

  5. APAR Halotron (Clean Agent)

    • Menggunakan gas halogenated yang ramah lingkungan dan tidak merusak peralatan elektronik.

    • Digunakan di ruang server, laboratorium, atau tempat dengan peralatan sensitif.

Klasifikasi Kebakaran

Untuk menentukan jenis APAR yang tepat, penting memahami kelas-kelas kebakaran berikut:

  • Kelas A: Bahan padat seperti kayu, kain, kertas.

  • Kelas B: Cairan mudah terbakar seperti minyak, bensin, alkohol.

  • Kelas C: Peralatan listrik bertegangan.

  • Kelas D: Logam mudah terbakar seperti magnesium, titanium (jarang di rumah tangga).

  • Kelas K: Minyak masak dan lemak (umum di dapur industri).

Setiap kelas kebakaran memerlukan bahan pemadam yang berbeda. Misalnya, air efektif untuk kelas A tetapi berbahaya jika digunakan untuk kebakaran listrik (kelas C).

Bagian-Bagian APAR

Sebelum menggunakan APAR, kenali bagian-bagiannya agar tidak salah dalam mengoperasikan:

  1. Tabung APAR
    Wadah berbentuk silinder yang berisi bahan pemadam dan tekanan gas.

  2. Pin Pengaman
    Pengunci untuk mencegah APAR terpicu secara tidak sengaja.

  3. Handle (Pegangan)
    Bagian untuk memegang dan menekan tuas saat mengeluarkan media pemadam.

  4. Selang Nozzle
    Mengarahkan semburan media pemadam ke sumber api.

  5. Pressure Gauge (Penunjuk Tekanan)
    Menunjukkan apakah tekanan dalam tabung masih normal. Jarum harus berada di zona hijau.

  6. Label Petunjuk
    Berisi informasi jenis APAR, media pemadam, dan petunjuk penggunaan.

Persiapan Sebelum Menggunakan APAR

Sebelum menggunakannya, pastikan beberapa hal berikut:

  1. Pastikan api masih dalam tahap awal dan belum membesar.

  2. Periksa jarum pada pressure gauge. Jika tidak di zona hijau, jangan gunakan.

  3. Lepas pin pengaman.

  4. Pegang APAR dengan posisi tegak.

  5. Berdiri pada jarak aman, sekitar dua hingga tiga meter dari sumber api.

Cara Menggunakan APAR dengan Benar

Gunakan metode PASS yang mudah diingat:

  1. P – Pull (Tarik Pin Pengaman)
    Tarik pin pengaman yang mengunci tuas agar APAR bisa digunakan.

  2. A – Aim (Arahkan Nozzle ke Sumber Api)
    Arahkan ujung selang ke titik dasar api, bukan ke nyala apinya. Fokus pada sumber bahan yang terbakar.

  3. S – Squeeze (Tekan Tuas Pegangan)
    Tekan tuas atas dengan kuat agar bahan pemadam keluar dari tabung melalui nozzle.

  4. S – Sweep (Gerakkan ke Samping)
    Gerakkan semburan dari kanan ke kiri secara perlahan untuk menutupi seluruh area api.

Jika api belum padam setelah APAR habis, segera menjauh dan hubungi petugas pemadam kebakaran. Jangan mencoba memadamkan api besar sendirian.

Keselamatan Saat Menggunakan APAR

Keselamatan diri adalah prioritas utama. Berikut beberapa hal penting yang harus diperhatikan:

  1. Jangan memadamkan api besar sendirian.

  2. Pastikan jalur evakuasi terbuka sebelum mencoba memadamkan api.

  3. Gunakan masker atau kain basah untuk menutup hidung agar tidak menghirup asap.

  4. Jangan berdiri di arah datangnya angin saat menyemprot APAR.

  5. Jika api menyentuh tabung gas atau bahan mudah meledak, segera evakuasi.

Langkah Setelah Menggunakan APAR

Setelah api padam dan situasi aman:

  1. Pastikan tidak ada titik api kecil yang tersisa.

  2. Jangan tinggalkan lokasi sampai yakin api benar-benar padam.

  3. Segera laporkan kepada petugas keamanan atau pemadam kebakaran.

  4. Bersihkan area bekas semburan, terutama jika menggunakan APAR jenis powder.

  5. Lakukan pengisian ulang (refill) pada APAR yang sudah digunakan, meskipun hanya sedikit.

Perawatan dan Pemeriksaan Berkala

APAR harus selalu dalam kondisi siap pakai. Untuk itu, lakukan perawatan rutin seperti berikut:

  1. Periksa tekanan tabung setiap bulan.
    Pastikan jarum di zona hijau.

  2. Pastikan tidak ada kebocoran atau karat.
    Jika tabung berkarat atau bocor, segera ganti.

  3. Balik posisi tabung setiap 3 bulan.
    Untuk APAR powder, hal ini mencegah bubuk mengeras di dasar tabung.

  4. Lakukan uji fungsi (hydrotest) setiap 5 tahun.
    Tes ini memastikan kekuatan tabung terhadap tekanan tinggi.

  5. Isi ulang setelah digunakan atau setiap 1 tahun sekali.

  6. Bersihkan bagian luar tabung dari debu dan minyak.

Kesalahan Umum Saat Menggunakan APAR

  1. Tidak membaca jenis APAR sebelum digunakan.
    Banyak orang salah memilih media pemadam untuk jenis kebakaran tertentu.

  2. Menyemprot ke nyala api, bukan ke sumbernya.
    Ini membuat api cepat menyala kembali.

  3. Berdiri terlalu dekat dengan api.
    Risiko terkena semburan balik atau panas berlebih.

  4. Tidak melepas pin pengaman.
    Tanpa melepas pin, tuas tidak bisa ditekan.

  5. Tidak melakukan perawatan rutin.
    APAR bisa gagal berfungsi jika tekanan sudah menurun.

Pentingnya Pelatihan Penggunaan APAR

Setiap orang di lingkungan kerja sebaiknya mendapatkan pelatihan dasar penggunaan APAR. Pelatihan ini biasanya mencakup:

  1. Pengenalan jenis-jenis APAR.

  2. Teknik penggunaan dengan metode PASS.

  3. Simulasi pemadaman kebakaran kecil.

  4. Langkah evakuasi dan komunikasi darurat.

Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab terhadap keselamatan bersama.

Lokasi Penempatan APAR yang Ideal

Penempatan APAR tidak boleh sembarangan. Berikut panduan umumnya:

  1. Letakkan di area mudah dijangkau dan terlihat jelas.

  2. Pasang pada ketinggian sekitar 125–150 cm dari lantai.

  3. Hindari tempat yang terkena sinar matahari langsung atau panas tinggi.

  4. Beri tanda atau label “APAR” dengan warna mencolok.

  5. Pastikan tidak ada penghalang di depan APAR.

Selain itu, setiap area sebaiknya memiliki peta titik lokasi APAR agar semua orang tahu di mana alat ini berada.

Manfaat Memahami Cara Menggunakan APAR

  1. Meningkatkan keselamatan diri dan lingkungan.
    Orang yang paham cara menggunakan APAR dapat bertindak cepat saat kebakaran terjadi.

  2. Mencegah kerugian besar.
    Api yang ditangani lebih awal dapat mencegah kerusakan properti dan korban jiwa.

  3. Membangun budaya tanggap darurat.
    Pengetahuan ini membentuk kesadaran kolektif tentang pentingnya keselamatan.

  4. Memenuhi standar keselamatan kerja.
    Banyak instansi mewajibkan karyawan memahami penggunaan APAR sesuai peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Memahami dan menguasai cara menggunakan alat pemadam api (APAR) dengan benar merupakan keterampilan penting yang bisa menyelamatkan nyawa dan harta benda. Kebakaran bisa terjadi kapan saja, dan alat ini sering menjadi pertahanan pertama sebelum petugas pemadam datang.

Langkah-langkah seperti menarik pin, mengarahkan nozzle ke sumber api, menekan tuas, dan menyapu semburan harus dikuasai dengan baik. Namun, keselamatan diri tetap prioritas utama. Jika api sudah membesar, segera lakukan evakuasi dan hubungi petugas pemadam.

Dengan perawatan rutin, pelatihan berkala, dan kedisiplinan menjaga alat dalam kondisi siap pakai, APAR dapat berfungsi optimal saat dibutuhkan. Jangan menunggu keadaan darurat baru belajar — pahami cara menggunakan APAR sekarang juga, karena pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan.

Posting Komentar untuk "Cara Menggunakan Alat Pemadam Api (APAR) dengan Benar Saat Keadaan Darurat"