Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

9 Tips berkomunikasi dengan balita secara efektif dan benar

9 Tips berkomunikasi dengan balita secara efektif dan benar - Mempunyai anak merupakan kebahagian tersendiri bagi orang tua, karna anak adalah anugrah terindah yang diberikan allah.swt kepada kita.

Ketika anda memandangi anak – anak anda tentu membuat hati menjadi luluh serta tenang. Semakin hari semaking betambah pula usia si anak hingga masuk fase yang cukup melelahkan bagi hidup anda yaitu fase balita.

Pada fase balita, anak – anak sudah tumbuh menjadi orang yang siap menampung apa saja yang ia lihat dan ia dengar. Apa sih fase balita itu? Fase balita adalah anak yang sudah bisa bermain sendiri dan berkegiatn secara mandiri.

Bagi orang tua pada awal – awal fase balita merupakan ujian yang cukup berat, namun terasa bahagia ketika melihat anak – anak memiliki kecerian yang amat menyenangkan baginya.

Bila anda mempunyai balita, anda tahu bahwa balita yang baru mandiri tentu selalu ingin memegang dan melakukan apa saja, mereka siap menjelajahi berbagai hal yang baru dan menakjubkan.

9 Tips berkomunikasi dengan balita secara efektif dan benar
9 Tips berkomunikasi dengan balita secara efektif dan benar

Untuk itu peranan orang tua dalam fase balita sangatlah penting, karna sebagai pengontrol segala aktivtias balita, sehingga jalan dan tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara benar.

Jadi bagaimanakah cara orang tua menyalurkan rasa ingin tahu alami seorang balita? Jawabannya tentu dapat dilakukan dengan berbagai hal, seperti mengajak bermain. Mengajarkan hal – hal baru, dan lain sebagainya. Tapi sebelum itu  tentu diawali dengan komunikasi antara orang tua dan balita. 

Apa iya anak – anak dalam fase balitas bisa berkomunikasi dengan orang tuanya? Nah, dalam artikel kali ini kita akan mengulas lebih jauh mengenai cara berbicara secara efektif dengan balita, agar balita mampu memahami apa yang anda katakan. Apa saja itu? Untuk lebih jelasnya, YUK! Kita simak uraian berikut ini.
 

#9 Tips berkomunikasi dengan balita secara efektif dan benar

Balita biasanya mendapatkan berbagai kosa – kata dengan sangat baik karna kemampuan penyerapan memori anak sangatlah baik. Ketika anda berbicara dengan balita anda, perhatikanlah kata – kata baru dan frase yang ia gunakan. Biasanya anak-anak balitas sering malafalkan hal – hal yang sering ia dengar. Walaupun kata – katanya kadang – kadang belum benar, karna masih belum bisa berbicara, tapi teruskan ajak anak – anak berbicara pada anda.

Berbicaralah secara tenang dan jelas serta penuh kecerian dan epresif, kamu harus bisa menjadi seperi dia agar bisa menghayati dunia-nya, sebab andalah guru bahasa yang pertama dan paling penting bagi pertumbuhan cara berbicara seorang balita.  Berikut ini tips dan dapat anda terapkan untuk dapat berkomunikasi dengan baik pada balitas anda, diantaranya sebagai berikut :
 
1. Mengungkapkan melalui suasanan hati atau perasaan anda terhadap sesuatu
Secara umum seorang balita tidak mampu memahami apa yang ada katakan, namun sering kali dapat memahami suasana hati atau perasaan anda ketika anda bermain dengan si dia.

Jika anda mengajak mereka berkomunikasi secara langsung tentu balita tidak akan memahaminya, namun ketika anda mengepresikan suasana hati anda pada balita seringkali ia bisa merasakannya.

Seperti contohnya ketika teman bermainnya akan pindah rumah, anda dapat mengepresikan dengan perasaan dan situasi sedih,  hal ini bisa membantunya mengenali dan menyebutkan perasaan anda dan mulai mampu berkomunikasi lewat perasaan hati.
 
2. Selalu ajak balita untuk bicara dengan anda ketika melakukan aktivitas yang dilakukan
Pernahkah anda mengetahui metode belajar bahasa asing dengan cepat, salah satu tehnik yang mereka gunakan adalah belajar bahasa seperti bayi atau balita, belajar sistem bahasa bayi atau bahasa ibu pada umumnya tidak menggunakan rumus atau berbagai aturan baku yang membuat kita pusing.

Artikel terkait lainnya : Cara penanganan pelanggan anak – anak, remaja serta dewasa dengan baik dalam jual beli

Balita umumnya mengerti lebih banyak bahasa dari pada yang bisa mereka katakan, jangan dikira hanya kerena balita anda tidak berbicara, maka ia tidak akan memiliki pemahaman yang terus selalu meningkat sesuai dengan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar dari lingkungan sekitarnya, termasuk yang paling dekat yaitu keluarga kecilnya.
 
3. Dilarang berbicara dengan keras, dan suasana hati marah, serta melihat hal – hal yang tidak baik
Banyak yang mengatakan bahwa anak – anak balita belum mampu memahami apa yang ia lihat sehingga berbagai tontonan yang tidak layak kadang – kadang terlihat oleh balita.

Balita tidak boleh mendapatkan kekerasan ataupun tontonan yang tidak baik ataupun sekedar menakut – nakuti mereka dengan hal tertentu, seperti kebanyak masyarakat kita selalu melakukan trik menakut – nakuti anak dengan sesuatu untuk menenangkan balita ketika ia rewel atau menangis.

Cara seperti ini sungguh keliru karna dapat menggangu perkembangan anak serta rasa takutnya yang mendalam semenjak kecil, tak heran memang kadang – kadang seorang anak sudah merasa takut diwaktu kecil seperti pobia pada tikus, pobia pada badut, dan lain sebagainya. Hal ini karna dipicu memberi rangsangan ditakut – takuti semenjak masih balita.

Walaupun anak balita belum mampu mengetahui makna yang telah ia tangkap namun memory simpan di dalam otaknya cukup kuat, sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhannya.
 
4. Berbicaralah dengan nada suara yang penuh kasih sayang dan ramah
Berbicara dengn nada suara yang penuh kasih sayang kepada balita, karna ia menyukai hal yang berbau kegembiraan dan perhatian anda. Jika mereka berbuat salah, berilah peringatan dangan tegas namun tetap ramah, hal ini karena balita tidak mampu dan tidak mempunyai kemampuan kognitif untuk membuat kaitan atara sebab dan akibat kecuali di lingkungan yang sangat mendasar.

5. Balita belum mampu membedakan mana yang benar dan salah, untuk itu anda tidak boleh marah ketika ia melakukan kesalahan

Ibarat mendaki gunung tentu diwali dengan berbagai rintangan dan halangan untuk mencapi puncaknya, begitulah juga diibaratkan seorang balita, anda jangan banyak berharap bahwa seorang balita sudah mampu membedakan mana yang benar dan salah, karna ia masih dalam proses pertumbuhan dan pekembangannya,ketika ia mangis atau rewel, sebaiknya anda tidak perlu memarahi si dia dengan nada keras, tetapi justru lebih menenangkan si dia dengan cara lebih lembut namun tetap tegas ketika mereka melakukan kesalah.

Anggap mereka seperti bayi yang sudah  pandai berjalan yang juga sedang belajar berperilaku setapak demi setapak.

6. Balita memiliki kamampuan dan tingkatan yang berbeda – beda, orang tua harus memahami hal ini
Perasaan khawatir orang tua menunjukkan bahwa anda sangat mencintai si buah hati anda yang sedang tumbuh, ketika sudah memasuki usia balita, terkadang kita merasa heran dengan pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang merasa lambat dari pada anak balita seusinya.

Jangan terlua khawatir dengan hal ini karna jika tidak terlalu signifikan bukanlah masalah serius bagi seorang balita karna setiap anak memiliki tingkat pertumbuhan dan kemampuan yang berbeda- beda, karna yang dimaksud dengan pertumbuhan normal itu sangat luas tidak hanya mencangkup dari segi pertumbuhan dan perkembangannya.

Bila anda terus khawatir, berkonsultasilah kepada dokter balita anda, yang bisa merujukkan anda pada ahlinya untuk menilai dan mengatasi kendala dalam pertumbuhan dan perkembangan balita.

7. Balita harus dijauhkan dari situasi dan lingkungan yang tidak baik, karna ia belum mampu menalar dengan baik mana yang baik dan tidak baik
Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati, lingkungan yang tidak baik adalah faktor yang paling besar mempengaruhi seorang anak balita.

Ketika anda menasehati apa yang ia lihat dilingkungan sekitar-nya, ingat ia belum mampu menalar hal yang baik dan benar, jadi apapun yang anda ucapkan pada balita hanya sedikit saja yang dapat ia tangkap.

Namun berbeda dengan ia lihat dan tempat ia bermain dilingkungan yang tidak baik, ia akan menangkap lebih baik dari pada apa yang anda nesehati. Untuk itu hindari lingkungan yang tidak baik untuk anak balita anda, karna pengaruh terhadap sikap dan krakter anak akan terbawa apa yang ia lihat ketimbang apa yang ia dengar.
 
8. Sikap tegas namun tetap ramah adalah kunci untuk pendidikan awal balita
Banyak orang tua yang merasa tidak sabar dan marah ketika anak mereka melakukan kesalaha, ingat dangan baik bahwa seorang anak balitas tentu belum mampu membedakan mana yang baik dan benar (tidak mampu menalarkan situasi).

Kebanyakan dari mereka berprilaku tidak pantas, bahwa melebihi kenakalan anak pada umumnya, sehingga orang terkadang bisa terbawa situasi.

Mereka memang suka bereksperimen dengan hal – hal baru, untuk itu sebagai orang tua tentu harus tahu bagaimana cara menasehati seorang anak ketika mereka melakukan kesalahan, yaitu dengan tetap tegas namun tetap ramah, karna ketegasan anda adalah kunci untuk pendidikan awal.
 
9. Balita suka diperhatikan, untuk itu anda harus memiliki waktu untuk dia
Tidak ada kurun waktu di mana balitas anda menjadi sangat menggemaskan dan lucu, serta menggugah perasaan cinta kita yang terbesar  dan terdalam ketika masih dalam fase balita.

Pada fase balita-lah kita dapat meluangkan waktu dan perhatian kita kepada anak balita, jadikan pembelajaran  tentang hidup bersama balita anda, sebagai permainan yang menyenangkan dan mendidik.

Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan mengenai 9 Tips berkomunikasi dengan balita secara efektif dan benar. untuk dapat berkomunikasi dengan baik pada seorang balita haruslah didasari dengan penuh kasih sayang serta metode – metode yang dapat membuat suasana anak balita merasa nyaman.

Dengan berkomunikasi anak anak balita akan mendapatkan edukasi setiap harinya, mendapatkan pendidikan baru untuk-nya serta menjadi sarana  untuk memberikan pendidikan krakter dan sikap yang baik terhadap lingkungannya, semoga artikel yang singkat ini dapat menambah pengetahuan bagi ibu dan pembaca sekalian, sampai jumpa lagi,  bye.

Baca juga:

Posting Komentar untuk "9 Tips berkomunikasi dengan balita secara efektif dan benar"