Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata (frase endosentris dan eksosentris)
Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata (frase endosentris dan eksosentris) - Penggunaan kelompok kata dalam Bahasa Indonesia sangatlah luas, salah satunya dalam penggolongan frasa. Frasa ini memiliki banyak bentuk dan model salah satanya di golongkan dalam kelompok kata dan kelas kata yang menjadi inti frasa.
Setiap kata ada yang memiliki kedudukan sebagai penjelas atuapun sebagai pelengkap sebuah kata agar tersusun menjadi kalimat yang utuh.
Jika anda pernah membaca teks, pasti terdapat inti sebuah kalimat dan kalimat penjelas atau pokok kalimat ataupun uraian inti kalimat.
![]() |
Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata (frase endosentris dan eksosentris) |
Sebelum berbicara lebih jauh tentang frasa endosentris dan eksosentris? Terlebih dahulu saya ulasan penjelasan singkat mengenai frasa.
Apa itu frasa? Frasa adalah : Gabungan dari dua kata atau lebih namun tidak dapat membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat.
Nah, dari penjelasan diatas dapat kita Tarik kesimpulan bahwa gabungan dari 2 kata dapat di sebut dengan frasa.
Frasa ini ada yang berkedudukan sebagai (frasa inti, frasa Penjelasan, dan frasa yang sederajat kedudukannya). Hal seperti ini akan berkaitan dengan frasa endosentris.
Setiap frasa yang dibentuk ada yang dapat dipisahkan dan ada pula yang tidak dapat dipisahkan karna merupakan satu kesatuan. Hal seperti ini akan berkaitan dengan frasa eksosentris.
Nah, dalam kesempatan kali ini, admin akan mengulas dan menerangkan sedikit disertai dengan contoh dari penggolongan frasa berdasakan kelompok kata dan kelas kata. Apa saja itu? Untuk lebih jelasnya, YUK! Kita simak uraian berikut ini.
#Frasa Endosentris
frasa endosentris dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu frasa endosentris atributif, frasa endosentris koordinatid, dan frasa endosentris apositif. Penjelasan dari ke-3 frasa ini yaitu sebagai berikut :
1. frasa endosentris atributif
Apa itu frasa endosentris atributif? Yaitu frasa yang terdiri atas init dan penjelasan.
Contoh :
- Pelaku pencurian (inti penjelasan) – sedang bersembunyi (penjelasan inti)
- Ulasan : frasa pelaku pencurian disebut juga frase atribut berimbuhan karena penjelasannya merupakan kata berimbuhan yaitu : pelaku (pen)curian – menggunakan imbuhan PEN.
Contoh lain :
- Adi bersepeda (inti penjelasan) – menuju bukit (penjelasan inti)
- Ayah menulis (inti penjelasan) – pekerjaan kantor (penjelasan inti)
- Pelaku korupsi (inti penjelasan) – tertangkap basah (penjelasan inti)
- Rina tertidur (inti penjelasan) – setelah makan (penjelasan inti)
- Pelaku nepotisme (inti penjelasan) – merugikan negara (penjelasan inti)
Contoh lain :
- Masyarakat dunia (inti penjelasan) – sangat mengecam (inti penjelasan) – tragedi berdarah itu (penjelasan inti)
- Ulasan : tragedy berdarah disebut atribut berimbuhan karena penjelasannya merupakan kata yang berimbuhan yaitu tragedi BER(darah) itu, kata berdarah menggunakan imbuhan BER.
2. Frasa endosentris koordinatif
Apa itu frasa endosentris koordinatif? Yaitu frasa yang unsur pembentuknya merupakan kata yang sederajat kedudukannya. Intinya kedudukan kedua frasa yang digabungkan sama derajatnya. Tidak ada kalimat inti ataupun kalimat penjelasan.
Contoh :
- Mereka menangis dan meratapi nasibnya
- Mereka tertawa dan bergembira riya
- Adi tertegun dan merasa bingung
- Ina berduka dan bersedih hati
- Mereka tertunduk dan merasa malu
3. Frasa endosentris apositif
Apa itu frasa endosentris apositif? Yaitu frasa yang bersifat keterangan yang ditambahkan atau diselipkan.
Contoh :
- Pak buci, bupati kami, sedang menghadiri rapat
- Ayah aldo, ayah yang baik, serta bertanggung jawab
- Bu ina, menjadi pembantu, dirumah keluarga anis
- Matahari, termasuk bintang, dan menghasilkan cahaya sendiri
- Pak joko, kepala desa kami, sedang meninjau sawah masyarakat
#Frasa eksosentris
Apa itu frasa eksosentris? Frasa eksosentris adalah sebuah frasa yang apabila digabungkan tersebut yaitu yang berlainan kelasanya dan unsur yang membentuknya, kedua gabungan kata tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan yang utuh.
Apabila kedua frasa ini dipisahkan dapat menimbulkan kerancuaan pada frasa yang telah dipisahkan.
Contoh :
- Ia pergi ke Jakarta bersama dengan ibu
- Ia pergi ke pasar tampa pamit dengan ibu
- Ia bekerja sebagai supir
- Ia bekerja sebagai petani
- Ia bekerja sebagai polisi
- Ia meulis di atas kertas putih
- Ia terpukau dengan penampilan band tersebut
- Mereka mendakati ke atas gunung jali
- Mereka sedih ditinggal bis wisata
- Sporter berlari ke arah wasit yang curang
Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan dari pengertian frasa endosentris dan frasa eksosentris, dengan berlatih membuat contoh – contoh dan memahami setiap contoh yang diberikan, pasti kamu akan mudah untuk mengingat dan memahaminya.
Artikel terkait lainnya : Macam – macam kalimat perintah dalam percakapan Bahasa Indonesia
Selain flasifikasi berdasarkan inti atau pusat , frasa juga dapat di golongkan berdasarkan kelas kata yang menjadi inti frasa tersebut.
#Penggolongan frasa berdasarkan kelas kata
Penggolongan frasa berdasarkan kelas kata dapat dibedakan menjadi 4 macam bentuk yaitu : frasa nominal, frasa verbal, frasa adjectival, dan frasa preposisional. Penjelasannya dan contohnya sebagai berikut :
1. Frasa nominal
Apa itu frasa nominal? Yaitu frasa dalam inti frasanya iyalah kata benda
Contoh : buku gambar, lemari es. Cahaya matahari, rumah kecil, guru baru, leptop lama, dinding kaca, kabel plastik, paku besi, tinta pena.
2. Frasa verbal
Apa itu frasa verbal? Frasa verbal adalah inti frasanya iyalah kata kerja.
Contoh : Bertanam buah, menyambut tamu, menulis berita, mengtik surat, membaca teks, menusuk daging, melempar bola, memutar gasing, meniup seruling, memancing ikan.
3. Frasa adjectival
Apa itu frasa adjectival? Frasa adjectival adalah inti frasanya berbentuk kata sifat.
Contoh : cantik sekali, lumayan gagah, sangat bodoh, terlalu malas, sangat menakjubkan, tersipu malu, terlihat marah, merasa sedih, bergembira riya, terlalu pintar.
4. Frasa prepisisional
Apa itu Frasa prepisisional? Frasa prepisisional adalah bila intinya dibawah pengaruh sebuah preposisi.
Contoh : ke sekolah, bagi ayah saya, dan dari pasar
Nah, sekarang kamu juga sudah mampu memahami penggolongan frasa dari kelas kata yang terdiri dari 4 macam kelompok. Semoga artikel mengenai Bahasa Indonesia ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kebahasan anda, sampai jumpa lagi pada artikel pendidikan lainnya, bye.
Baca juga :
Posting Komentar untuk "Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata (frase endosentris dan eksosentris)"
Apa tanggapan anda tentang artikel diatas?