Perbedaan Kalimat Majemuk Setara dan Majemuk Bertingkat: Panduan Lengkap untuk Pelajar Bahasa Indonesia
Perbedaan Kalimat Majemuk Setara dan Majemuk Bertingkat: Panduan Lengkap untuk Pelajar Bahasa Indonesia - Dalam Bahasa Indonesia, kita sering menemui kalimat yang terdiri atas lebih dari satu gagasan atau peristiwa. Kalimat seperti ini disebut kalimat majemuk. Di dalamnya, terdapat dua jenis utama yang perlu kamu pahami, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Keduanya sama-sama terbentuk dari penggabungan dua atau lebih klausa, tetapi memiliki hubungan makna dan struktur yang berbeda. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap untuk memahami perbedaan antara keduanya — mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh, hingga tips menggunakannya dalam tulisan sehari-hari.
1. Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Tiap klausa memiliki subjek dan predikat sendiri, namun digabungkan menjadi satu kalimat yang utuh.
Contoh:
“Ibu sedang memasak dan ayah mencuci mobil.”
Kedua bagian kalimat di atas (“Ibu sedang memasak” dan “Ayah mencuci mobil”) sama-sama memiliki subjek dan predikat. Namun, keduanya dihubungkan oleh kata sambung “dan”, sehingga menjadi satu kalimat majemuk.
Dari sinilah muncul dua jenis utama: kalimat majemuk setara (klausa sejajar) dan kalimat majemuk bertingkat (klausa tidak sejajar).
2. Kalimat Majemuk Setara
a. Pengertian
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang berkedudukan sejajar atau setara.
Artinya, masing-masing klausa dapat berdiri sendiri dan memiliki makna yang utuh.
Contoh:
“Dina menulis puisi dan Rani menggambar.”
Kedua klausa — “Dina menulis puisi” dan “Rani menggambar” — sama-sama bisa berdiri sebagai kalimat tunggal, tetapi dihubungkan oleh kata “dan” untuk menunjukkan bahwa keduanya sejajar.
b. Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Setara
Berikut tanda-tanda khasnya:
-
Terdiri atas dua klausa atau lebih yang dapat berdiri sendiri.
-
Dihubungkan oleh konjungsi koordinatif (kata sambung setara), seperti:
-
dan
-
atau
-
tetapi
-
sedangkan
-
lalu
-
kemudian
-
-
Tidak ada klausa utama dan klausa anak; semuanya setara kedudukannya.
-
Tiap klausa mengandung makna yang berdiri sendiri.
c. Jenis dan Contoh Kalimat Majemuk Setara
| Jenis Hubungan | Konjungsi yang Dipakai | Contoh Kalimat |
|---|---|---|
| Penambahan | dan, serta | “Aku membaca buku dan adikku menonton TV.” |
| Pilihan | atau | “Kamu mau ikut atau menunggu di sini?” |
| Pertentangan | tetapi, sedangkan | “Dia rajin belajar tetapi jarang mendapat nilai sempurna.” |
| Urutan waktu | lalu, kemudian | “Dia mencuci piring lalu mengerjakan PR.” |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa kalimat majemuk setara menekankan hubungan antar kegiatan yang berdiri sejajar — bisa menambah, berlawanan, atau berurutan.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
a. Pengertian
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki hubungan tidak sejajar antara dua klausa.
Satu klausa berperan sebagai induk kalimat, sementara klausa lainnya menjadi anak kalimat yang bergantung pada induknya.
Contoh:
“Rina tidak masuk sekolah karena sedang sakit.”
-
Induk kalimat: “Rina tidak masuk sekolah.”
-
Anak kalimat: “karena sedang sakit.”
Anak kalimat tidak dapat berdiri sendiri, karena jika hanya mengatakan “karena sedang sakit”, kalimat tersebut belum memiliki makna utuh.
b. Ciri-Ciri Kalimat Majemuk Bertingkat
-
Memiliki induk kalimat dan anak kalimat.
-
Menggunakan konjungsi subordinatif seperti:
-
karena, sebab → hubungan sebab-akibat
-
jika, apabila, bila → hubungan syarat
-
agar, supaya → hubungan tujuan
-
ketika, sebelum, sesudah → hubungan waktu
-
walaupun, meskipun → hubungan pertentangan
-
-
Anak kalimat tidak bisa berdiri sendiri tanpa induk kalimat.
-
Struktur kalimat bisa induk + anak, atau anak + induk.
c. Jenis dan Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat
| Jenis Hubungan | Konjungsi yang Dipakai | Contoh Kalimat |
|---|---|---|
| Waktu | ketika, sebelum, setelah | “Aku makan ketika ayah pulang.” |
| Syarat | jika, apabila | “Jika hujan turun, kami tidak jadi berangkat.” |
| Tujuan | agar, supaya | “Ia belajar keras agar lulus ujian.” |
| Sebab-akibat | karena, sebab | “Pertandingan ditunda karena hujan deras.” |
| Pertentangan | walaupun, meskipun | “Dia tetap berangkat meskipun sakit.” |
Dari tabel tersebut, tampak bahwa anak kalimat selalu menjelaskan atau melengkapi induk kalimatnya.
4. Perbedaan Kalimat Majemuk Setara dan Majemuk Bertingkat
Untuk mempermudah pemahaman, perhatikan tabel perbandingan berikut:
| Aspek | Kalimat Majemuk Setara | Kalimat Majemuk Bertingkat |
|---|---|---|
| Hubungan antar klausa | Sejajar / setara | Tidak sejajar (induk dan anak) |
| Kedudukan klausa | Sama penting | Salah satu bergantung pada yang lain |
| Konjungsi yang digunakan | Koordinatif: dan, atau, tetapi, lalu | Subordinatif: karena, agar, jika, ketika, meskipun |
| Makna klausa | Masing-masing bisa berdiri sendiri | Anak kalimat tidak bisa berdiri sendiri |
| Contoh | “Budi membaca buku dan Rudi menulis cerita.” | “Budi membaca buku karena Rudi meminjamkan padanya.” |
Kesimpulan singkat:
Kalimat majemuk setara menyejajarkan dua peristiwa, sedangkan kalimat majemuk bertingkat menunjukkan hubungan sebab, waktu, syarat, atau tujuan antara induk dan anak kalimat.
5. Cara Mudah Membedakan Keduanya
Banyak pelajar sering keliru membedakan antara kedua jenis ini. Berikut beberapa cara praktis untuk mengenalinya:
-
Uji kemandirian klausa.
Pisahkan masing-masing klausa. Jika keduanya masih bisa berdiri sendiri → setara. Jika salah satunya tidak bisa → bertingkat.
Contoh:-
“Aku tidur dan adikku bermain.” → dua klausa bisa berdiri sendiri (setara).
-
“Aku tidur karena lelah.” → anak kalimat “karena lelah” tidak bisa berdiri sendiri (bertingkat).
-
-
Perhatikan konjungsinya.
Jika menggunakan kata sambung seperti dan, atau, tetapi → setara.
Jika menggunakan karena, agar, jika, meskipun → bertingkat. -
Amati makna hubungannya.
Jika kedua klausa berdiri sejajar tanpa saling bergantung → setara.
Jika salah satu menjelaskan yang lain → bertingkat.
6. Fungsi dan Penggunaan dalam Penulisan
a. Fungsi Kalimat Majemuk Setara
-
Menyampaikan dua fakta atau kegiatan yang terjadi bersamaan.
-
Menghubungkan ide dengan tingkat kepentingan yang sama.
-
Membuat tulisan lebih mengalir dan tidak monoton.
Contoh dalam teks naratif:
“Andi membuka pintu dan ibunya tersenyum bahagia.”
b. Fungsi Kalimat Majemuk Bertingkat
-
Menjelaskan hubungan sebab-akibat, waktu, syarat, atau tujuan.
-
Menunjukkan keterkaitan logis antara dua gagasan.
-
Membuat tulisan lebih kompleks dan informatif.
Contoh dalam teks eksposisi:
“Pemerintah memperketat aturan karena kasus kejahatan meningkat.”
7. Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kalimat Majemuk
Beberapa kesalahan yang sering ditemukan:
-
Salah memilih konjungsi.
Misalnya, menggunakan “dan” padahal maknanya sebab-akibat.
❌ “Dia tidak datang dan hujan deras.”
✅ “Dia tidak datang karena hujan deras.” -
Menulis anak kalimat tanpa induk kalimat.
❌ “Agar tidak terlambat.”
✅ “Kami berangkat lebih awal agar tidak terlambat.” -
Menggabungkan terlalu banyak klausa tanpa kejelasan hubungan.
Gunakan maksimal dua atau tiga klausa dalam satu kalimat agar tidak membingungkan. -
Mengabaikan tanda baca.
Gunakan koma jika anak kalimat diletakkan di depan.
✅ “Jika kamu rajin belajar, kamu akan sukses.”
8. Tips Menulis Kalimat Majemuk yang Baik
Berikut panduan agar kalimat majemukmu efektif dan mudah dipahami:
-
Gunakan konjungsi yang sesuai dengan makna yang diinginkan.
-
Pastikan setiap klausa memiliki subjek dan predikat jelas.
-
Hindari menulis kalimat terlalu panjang tanpa struktur yang jelas.
-
Variasikan penggunaan kalimat setara dan bertingkat dalam tulisan agar tidak monoton.
-
Gunakan tanda baca dengan tepat — terutama koma sebelum konjungsi tertentu.
9. Latihan Singkat
Agar lebih paham, coba tentukan apakah kalimat berikut termasuk majemuk setara atau bertingkat:
-
“Aku membeli buku dan adikku membeli pensil.” → Setara
-
“Dia tetap berangkat meskipun hujan deras.” → Bertingkat
-
“Ibu memasak nasi lalu mencuci piring.” → Setara
-
“Karena macet, ayah datang terlambat.” → Bertingkat
-
“Sinta menyapu halaman dan Rudi menyiram bunga.” → Setara
Baik kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat sama-sama penting dalam Bahasa Indonesia.
Perbedaan utamanya terletak pada hubungan antar klausa:
-
Setara → klausa sejajar, sama penting.
-
Bertingkat → ada induk kalimat dan anak kalimat.
Dengan menguasai keduanya, kamu bisa menulis dengan struktur yang lebih jelas, logis, dan menarik.
Pemahaman tentang perbedaan kalimat majemuk setara dan bertingkat tidak hanya berguna di kelas bahasa, tetapi juga dalam menulis karya ilmiah, artikel, cerpen, maupun konten digital.
Gunakan keduanya secara seimbang agar tulisanmu terasa alami dan profesional.
Semoga panduan ini membantu kamu memahami konsepnya dengan tuntas dan siap menerapkannya dalam tulisan sehari-hari.

%20kurikulum%20merdeka%20presentasi%20(1).jpg)
Posting Komentar untuk "Perbedaan Kalimat Majemuk Setara dan Majemuk Bertingkat: Panduan Lengkap untuk Pelajar Bahasa Indonesia"
Apa tanggapan anda tentang artikel diatas?