Perbedaan Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk: Panduan Lengkap untuk Pelajar
Perbedaan Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk: Panduan Lengkap untuk Pelajar - Bahasa Indonesia adalah bahasa yang kaya dan terstruktur. Dalam tata bahasa, kalimat menjadi satuan terkecil yang menyampaikan makna utuh. Dua jenis kalimat yang paling mendasar dan sering digunakan dalam percakapan maupun tulisan adalah kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Meskipun keduanya terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam struktur, jumlah klausa, serta cara penyampaian ide. Banyak pelajar, penulis, dan pembelajar bahasa masih sering bingung membedakan keduanya. Padahal, pemahaman yang tepat akan membantu menyusun kalimat yang efektif, logis, dan enak dibaca.
Artikel ini akan membahas secara lengkap, jelas, dan SEO-friendly tentang:
-
Pengertian kalimat tunggal dan kalimat majemuk
-
Ciri-ciri dan struktur masing-masing
-
Jenis-jenis kalimat majemuk
-
Contoh kalimat
-
Perbandingan antara keduanya
-
Tips membedakan kalimat tunggal dan majemuk dalam penulisan
2. Pengertian Kalimat Tunggal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa, yaitu satu subjek dan satu predikat.
Kalimat ini menyampaikan satu ide pokok atau satu peristiwa saja.
Contoh:
-
“Rina membaca buku.”
Kalimat ini hanya memiliki satu klausa: Rina (S) + membaca (P) + buku (O).
Ciri-ciri Kalimat Tunggal
-
Hanya memiliki satu subjek dan satu predikat utama.
-
Tidak menggunakan kata penghubung antarklausa seperti dan, tetapi, karena, atau sehingga.
-
Menyampaikan satu informasi pokok saja.
-
Dapat diperluas dengan unsur objek, pelengkap, atau keterangan, namun tetap satu klausa.
Contoh Kalimat Tunggal:
-
“Adi pergi ke sekolah.”
-
“Ayah membaca koran di teras.”
-
“Sinta adalah dokter.”
-
“Mereka bekerja keras.”
-
“Anak itu menangis.”
Kalimat-kalimat di atas sederhana, namun sudah menyampaikan makna yang lengkap.
3. Pengertian Kalimat Majemuk
Sebaliknya, kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih, yang dihubungkan dengan kata penghubung (konjungsi) atau tanda baca tertentu.
Setiap klausa dalam kalimat majemuk memiliki subjek dan predikat sendiri.
Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kalimat majemuk muncul ketika dua ide atau lebih digabungkan dalam satu kalimat.
Contoh:
-
“Rina membaca buku dan Adi menulis surat.”
Terdiri atas dua klausa:
-
Rina membaca buku.
-
Adi menulis surat.
Dua klausa itu dihubungkan dengan konjungsi dan.
Ciri-ciri Kalimat Majemuk
-
Memiliki dua klausa atau lebih, masing-masing dengan subjek dan predikat.
-
Menggunakan konjungsi penghubung, seperti dan, tetapi, lalu, karena, agar, meskipun, ketika, dan lainnya.
-
Menyampaikan lebih dari satu peristiwa atau gagasan.
-
Terdapat hubungan makna antar-klausa (setara, bertingkat, atau campuran).
4. Jenis-Jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dibedakan menjadi tiga jenis utama berdasarkan hubungan antarklausanya:
a. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara menggabungkan dua klausa yang kedudukannya sejajar atau setara.
Biasanya dihubungkan oleh konjungsi:
dan, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, lalu.
Contoh:
-
“Rina membaca buku dan Adi menulis surat.”
-
“Kami sudah berangkat tetapi mereka masih tidur.”
-
“Saya ingin minum teh atau kopi.”
Analisis:
Masing-masing klausa dapat berdiri sendiri, dan hubungan antarklausa sejajar.
b. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat mengandung satu klausa utama (induk kalimat) dan satu klausa bawahan (anak kalimat).
Biasanya dihubungkan oleh konjungsi:
karena, agar, meskipun, ketika, walaupun, supaya, jika, sehingga, setelah, sebelum, dll.
Contoh:
-
“Saya belajar keras karena ingin lulus ujian.”
-
“Dia datang ketika hujan turun.”
-
“Kami tetap berangkat meskipun hujan deras.”
Analisis:
Klausa pertama dapat berdiri sendiri, tetapi klausa kedua bergantung pada yang pertama.
c. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari kalimat majemuk setara dan bertingkat dalam satu kalimat yang lebih kompleks.
Contoh:
-
“Ibu sedang memasak dan ayah mencuci piring karena pembantu sedang libur.”
-
“Saya belajar, tetapi hasilnya tidak memuaskan karena saya kurang fokus.”
Analisis:
Ada dua klausa setara yang dihubungkan dengan dan atau tetapi, kemudian ditambah anak kalimat dengan konjungsi bertingkat seperti karena.
5. Perbandingan Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Untuk memahami lebih jelas perbedaannya, perhatikan tabel berikut:
| Aspek Pembeda | Kalimat Tunggal | Kalimat Majemuk |
|---|---|---|
| Jumlah Klausa | Satu klausa | Dua klausa atau lebih |
| Jumlah Subjek dan Predikat | Satu subjek dan satu predikat utama | Dua atau lebih subjek dan predikat |
| Kata Penghubung (Konjungsi) | Tidak menggunakan konjungsi antarklausa | Menggunakan konjungsi seperti dan, tetapi, karena, dll |
| Jumlah Gagasan/Peristiwa | Satu gagasan pokok | Lebih dari satu gagasan |
| Struktur | Sederhana | Kompleks |
| Contoh | “Ibu memasak nasi.” | “Ibu memasak nasi dan ayah mencuci piring.” |
Dengan memahami tabel di atas, pelajar dapat dengan mudah mengenali jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa dan penggunaannya.
6. Contoh Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
a. Contoh Kalimat Tunggal
-
“Rudi berlari di lapangan.”
-
“Ayah menonton televisi.”
-
“Kucing itu tidur di kursi.”
-
“Dina memetik bunga.”
-
“Siswa membaca buku pelajaran.”
b. Contoh Kalimat Majemuk Setara
-
“Rudi berlari di lapangan dan Dina memetik bunga.”
-
“Ayah menonton televisi tetapi Ibu membaca koran.”
-
“Kucing itu tidur di kursi dan anjing bermain di halaman.”
-
“Kami belajar lalu bermain bersama.”
c. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat
-
“Rudi berlari karena ingin sehat.”
-
“Kami belajar agar mendapat nilai bagus.”
-
“Mereka tetap pergi meskipun hujan turun.”
-
“Saya makan setelah mencuci tangan.”
d. Contoh Kalimat Majemuk Campuran
-
“Saya belajar dan adik tidur karena lampu sudah dimatikan.”
-
“Ibu memasak nasi, sedangkan ayah menyapu halaman agar rumah bersih.”
-
“Kami berangkat ke sekolah, tetapi lupa membawa buku karena terburu-buru.”
7. Analisis Perbedaan dari Segi Struktur
Mari kita lihat contoh berikut:
Kalimat Tunggal:
“Dina membeli buah.”
Analisis:
-
Subjek: Dina
-
Predikat: membeli
-
Objek: buah
→ Hanya satu klausa → Kalimat tunggal.
Kalimat Majemuk:
“Dina membeli buah dan Rina memasak sayur.”
Analisis:
-
Klausa 1: Dina membeli buah
-
Klausa 2: Rina memasak sayur
→ Di hubungkan oleh konjungsi dan → Kalimat majemuk setara.
Kesimpulan:
Jika dalam satu kalimat ada dua kegiatan berbeda yang dilakukan oleh subjek yang sama atau berbeda, maka kalimat tersebut sudah termasuk kalimat majemuk.
8. Hubungan Makna dalam Kalimat Majemuk
Hubungan antarklausa pada kalimat majemuk tidak selalu sekadar penjumlahan. Ada berbagai makna yang bisa ditunjukkan oleh konjungsinya:
| Jenis Hubungan | Konjungsi yang Digunakan | Contoh |
|---|---|---|
| Penjumlahan | dan, serta | “Saya makan dan minum.” |
| Pertentangan | tetapi, melainkan | “Dia rajin tetapi malas menulis.” |
| Sebab-akibat | karena, sehingga | “Dia jatuh karena tersandung batu.” |
| Waktu | ketika, setelah, sebelum | “Kami masuk kelas setelah bel berbunyi.” |
| Tujuan | agar, supaya | “Saya belajar agar mendapat nilai baik.” |
| Syarat | jika, apabila | “Kamu boleh pergi jika sudah selesai belajar.” |
| Pilihan | atau | “Kamu bisa belajar di rumah atau di perpustakaan.” |
Mengetahui jenis hubungan ini penting agar kalimat majemuk yang disusun memiliki makna yang logis dan mudah dipahami.
9. Cara Cepat Membedakan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Berikut beberapa tips praktis untuk membedakan keduanya:
-
Hitung jumlah predikat.
-
Satu predikat = kalimat tunggal
-
Dua atau lebih predikat = kalimat majemuk
-
-
Perhatikan konjungsi.
Jika ada kata penghubung seperti dan, tetapi, karena, agar, kemungkinan besar kalimat majemuk. -
Cek jumlah peristiwa.
-
Satu peristiwa = tunggal
-
Lebih dari satu = majemuk
-
-
Lihat apakah setiap bagian bisa berdiri sendiri.
Jika iya, maka kalimat itu majemuk (setara).
10. Kesalahan Umum dalam Membedakan Keduanya
Banyak siswa sering salah mengira kalimat majemuk sebagai kalimat tunggal karena diperluas dengan keterangan.
Contoh salah paham:
“Dina belajar di kamar setiap malam.”
Sebagian siswa mengira ini majemuk karena panjang, padahal ini tunggal, sebab hanya ada satu predikat belajar.
Sedangkan kalimat berikut benar-benar majemuk:
“Dina belajar di kamar setiap malam dan adiknya membaca buku.”
Karena ada dua klausa: Dina belajar di kamar setiap malam + adik membaca buku.
11. Pentingnya Membedakan Keduanya
Mengapa penting memahami perbedaan ini?
-
Dalam menulis: Membantu menyusun paragraf dengan variasi struktur kalimat agar tulisan tidak monoton.
-
Dalam berbicara: Membuat penyampaian ide lebih efektif.
-
Dalam ujian bahasa: Materi ini sering muncul dalam soal tata bahasa, baik di tingkat sekolah maupun tes masuk perguruan tinggi.
-
Dalam menulis karya ilmiah atau artikel: Kombinasi antara kalimat tunggal dan majemuk menjadikan tulisan lebih dinamis dan menarik.
12. Latihan Singkat
Tentukan jenis kalimat berikut:
-
“Sinta menulis surat.” → Tunggal
-
“Sinta menulis surat dan Rudi membaca koran.” → Majemuk Setara
-
“Kami belajar agar lulus ujian.” → Majemuk Bertingkat
-
“Ibu memasak nasi, sedangkan ayah mencuci piring.” → Majemuk Setara
-
“Rudi pergi ke pasar dan membeli sayur karena ibu memintanya.” → Majemuk Campuran
Perbedaan antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk terletak pada jumlah klausa, struktur, dan hubungan antarunsur.
-
Kalimat tunggal hanya memiliki satu klausa dan menyampaikan satu ide pokok.
-
Kalimat majemuk memiliki dua atau lebih klausa, dengan hubungan makna yang bisa sejajar (setara), bergantung (bertingkat), atau campuran.
Memahami perbedaan ini tidak hanya penting dalam pelajaran bahasa Indonesia, tetapi juga dalam praktik menulis sehari-hari. Dengan menguasai keduanya, kamu dapat membuat tulisan yang lebih variatif, logis, dan komunikatif.
Kalimat tunggal dan kalimat majemuk merupakan dua jenis kalimat dasar dalam bahasa Indonesia.
Mengetahui perbedaannya membantu pelajar menulis dengan lebih efektif.
Intinya:
Kalimat tunggal = satu klausa, satu ide.
Kalimat majemuk = lebih dari satu klausa, beberapa ide.
Gunakan kalimat tunggal untuk menyampaikan ide yang sederhana dan tegas, serta kalimat majemuk untuk menjelaskan hubungan antarperistiwa.

.jpg)
Posting Komentar untuk "Perbedaan Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk: Panduan Lengkap untuk Pelajar"
Apa tanggapan anda tentang artikel diatas?