Pengertian Pendidikan Agama Islam Serta Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam
Pengertian Pendidikan Agama Islam Serta Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam - Pendidikan agama Islam dapat diartikan sebagai program yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama islam serta diikuti tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya terliput dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadis, keimanan, akhlak, fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus mengambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup keseimbangan hubungan manusia dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber kitab suci Al-Qur’an dan hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan, serta penggunaan pengalaman.
Pembenturan nilai-nilai internal-interinsik baik atau buruk menurut norma-norma Islam, dapat terselesaikan secara harmonis dalam masyarakat (Islam) tanpa menimbulkan ekses-ekses ketegangan mental-spritual yang menggejala ke dalam perilaku negatif, destruktif dalam kehidupan moral dan sosial. Para ulama dan ilmuwan muslim pada khususnya telah berhasil meletakkan prinsip hidup dalam menghadapi tantangan kemajuan iptek dengan semangat: “tetap memelihara nilai-nilai tradisional lama yang terbukti baik, dan mengambil nilai-nilai baru yang paling baik”. Ada tiga tanggung jawab seseorang pendidik dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam, yaitu:
Baca Juga: 7 hal yang perlu dilakukan orang tua ketika anak sedang menuntut ilmu agar menjadi orang berhasil
Nilai Aqidah - Aqidah menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-aqdu yang berarti ikatan. Sedangkan menurut istilah (terminologi) yang umum, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakininya. Iman itu ialah perkataan dan perbuatan (qaulan wa’amalun) artinya perkataan hati dan lidah dan perbuatan hati dan anggota .Aqidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat dan perbuatan dengan amal saleh. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa aqidah adalah ajaran tentang keimanan terhadap ke-Esaan Allah SWT yakni berupa keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati, diucapkan oleh lisah diwujudkan oleh amal perbuatan. Adapun pengertian iman ialah sebagaimana yang terdapat dalam rukun iman.
Nilai Ibadah - Kata ibadah dalam bahasa Arab, artinya pengabdian, penyembahan, ketaatan, merendahkan diri atau doa. Secara istilah ibadah berarti perbuatan yang dilakukan oleh seseorang sebagai usaha menghubungkan dan mendekatkan dirinya kepada Allah sebagai Tuhan yang disembah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. 51/Adz-Dzariyat: 56.
Artinya: “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku. ” (Q.S. 51/Adz-Dzariyat: 56)
Kedudukan manusia dalam hal ini mematuhi, mentaati, melaksanakan dan menjalankannya dengan penuh ketundukan sebagai bukti pengabdian dan rasa terima kasih kepada-Nya.
Nilai Akhlak - Akhlak secara etimologi berasal dari kata khalaqa yang berarti mencipta, membuat atau menjadikan. Akhlak adalah kata yang berbentuk mufrad jamaknya adalah khuluqun yang berarti perangai, tabiat, adat. Dalam kamus ilmu Al-Qur’an akhlak adalah peraturan Allah yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan sunah Rasul, baik peraturan yang menyangkut hubungan dengan Al-Khaliq (Allah), hubungan manusia dengan sesamanya, ataupun hubungan manusia dengan lingkungannya (makhluk lainnya). Imam Al-Ghazali mendifinisikan akhlak yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.
Sering pula yang dimaksud akhlak adalah semua perbuatan yang lahir atas dorongan jiwa berupa perbuatan baik atau buruk. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akhlak dapat diartikan sebagai perangai, adat, tabiat yang secara kebahasaan bisa baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya. Akhlak baik atau mulia disebut dengan akhlakul karimah yang dibagi menjadi lima bagian yaitu akhlak yang berhubungan dengan Allah, akhlak diri sendiri, keluarga, masyarakat dan alam.
Baca Juga:
Posting Komentar untuk "Pengertian Pendidikan Agama Islam Serta Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam"
Apa tanggapan anda tentang artikel diatas?