Cara mengenal makna kata ulang (makna struktural dan gramatikal)
Cara mengenal makna kata ulang (makna struktural dan gramatikal) - Setiap kata dalam suatu Bahasa indonesia pasti memiliki makna, biasanya untuk mengetahui berbagai makna dapat dijumpai dalam buku kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Termasuk halnya dalam pembentukkan kata ulang. Kata ulang sebenarnya tidak mengandung unsur makna leksikal, akan tetapi makna struktural ataupun makna gramatikal.
Apa itu makna struktural /gramatikal? yakni makna yang tampil atau yang mucul setelah adanya proses pembentukan kata. Makna – makna kata ulang di kelompokkan berdasarkan golongan bentuk kata dasarnya.
Bentuk kata dasar dalam Bahasa Indonesia dibagi lagi menjadi 4 jenis yaitu : kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata bilangan.
![]() |
Cara mengenal makna kata ulang (makna struktural dan gramatikal) |
Apabila kata ulang menggunakan ke-4 kata dasar di atas, maka akan menghasilkan berbagai makna – makna yang berbeda seperti ada yang bermakna jamak, sendiri, bermakna perbuatan, menyatakan paling, dan lain sebagainya.
Nah, dalam kesempatan kali ini kita akan mengulas lebih jauh cara mengetahui makna – makna kata ulang berdasarkan kata dasar yang dipakai, untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan berikut ini.
#Mengenal makna kata ulang
Agar dapat menggunakan kata ulang dalam suatu kalimat yang tersusun tentu diawali dengan mengetahui dari apa fungsi dan makna kata tesebut, jangan sampai hanya menggunakannya saja, namun tidak tahu makna yang tesirat dari kata tersebut.
Bila seperti ini dapat menimbulkan kesalahan penafsiran makna dalam suatu kalimat. Agar hal ini tidak terjadi berikut ini beberapa penjelasan mengenai makna – makna dalam kata ulang, ulasannya sebagai berikut :
#Bentuk kata Benda (Dasar Nomina)
Kata benda adalah : semua kata yang menyatakan benda ataupun kebendaan, nama orang, tempat, dll. Makna kata ulang yang digunakan dalam keta benda dibagi menjadi 2 yaitu :
1. meyatakan jamak (tak tentu)
Maksudnya yaitu makna kata benda yang tunggal setelah menjadi kata ulang maka berubah menjadi kata jamak atau benda yang lebih dari satu.
Contoh :
- buku – buku
- pena – pena
- acara – acara
- bis – bis
- roda – roda
- kucing – kucing
- semut – semut
- awan – awan
- bintang – bintang
- rumput – rumput
ulasan dan penjelasan singkat: dari contoh diatas dapat kita ketahui bahwa pada dasarnya kata benda (BUKU) hanya memiliki makna satu buku, namun setelah diubah menajadi kata ulang (BUKU –BUKU) maka maknanya berubah menjadi 2 buka ataupun lebih dari 2 buku.
2. Menyatakan menyerupai atau tiruan dari suatu hal yang disebut dalam kata dasar
Maksudnya yaitu suatu tiruan dari bentuk asilinya, bisa berupa miniature, patung atau bentuk lainnya, kata ulang bermakna menyerupai atau tiruaan biasanya diakhiri dengan imbuhan (an) setelah kada dasar.
Contoh :
- Patung – patungan
- Main – mainan
- Kota – kotaan
- Anak – anakan
- Kuda – kudaan
- Motor –motoran
- Mobil – mobilan
- Singa – singaan
- Pena – penaan
- Bunga - bungaan
#Bentuk kata kerja (Dasar Verba)
Kata kerja adalah semua kata yang menyatakan perbuatan atau laku. Kata kerja dapat digolongkan menjadi kata kerja transitif dan intransitif. Agar dapat memahami kata kerja dan ciri – cirinya. Anda bisa baca artikel berikut.
Artikel terkait lainnya : Ciri-ciri dan jenis kata kerja (Transitif dan intransitif)
Makna kata ulang yang digunakan dalam kata kerja dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu :
1. Menyatakan pekerjaan dilakukan berulang-ulang atau intensitas, yakni menekan atau mengeraskan sesuatu
Maksudnya yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan secara bekali – kali dengan intensitas yang tinggi, selain itu juga menerangkan tentang tindakan atau pekerjaan yang ditekankan lebih.
Contoh :
- Memukul – mukul
- Mencari – cari
- Menusuk – nusuk
- Menerka – nerka
- Menarik – narik
- Memotong – motong
- Melempar – lempar
- Mendaki – daki
- Melahap – lahap
- Merias - rias
2. menyatakan saling (resiprok) atau pekerjaan yang berbalasan
Maksudnya suatu pekerjaan yang ada respon saling balas mebalasa antara pihak satu dengan pihak baik secara langsung atau tidak.
Contoh :
- Tolong – menolong
- Hormat – menghormati
- Beri – memberi
- Bahu – membahu
- Balas - membalas
- Antar – mengantar
- Sapa – menyapa
- Ejek – mengejak
- Tembak – menembak
- Tusuk - menusuk
3. Menyatakan perbuatan yang dilakukan seenaknya atau santai
Maksudnya yaitu suatu kegiatan atau aktivitas yang berupa kegiatan santai tidak ada paksaan ataupun dilakukan secara semau pelakunya.
Contoh :
- Membaca – baca
- Berjalan – jelan
- Menulis – nulis
- Berlari – lari
- Menari – nari
- Melompat – lompat
- Mencium – cium
- Meludah – ludah
- Mendayung – dayung
- Mengayuh - ayuh
4. Menyatakan hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebutkan pada bentuk dasar
Maksudnya yaitu adalah subuah kata ulang yang menyebutkan sebuah propesi pelaku dengan diawali kata dasar suatu pekerjaan.
Contoh :
- Tulis – menulis
- Karang – mengarang
- Ketik – mengetik
- Jual – menjual
- Beli – membeli
- Tebang – menebang
- Hitung – menghitung
- Sapu – menyapu
- Masak – memasak
- Coret -mencoret
#Bentuk kata sifat (Dasar Adjektiva)
Kata sifat adalah kata yang berupa sifat manusia, kerakter dari makhluk hidup dan lain sebagainya. Penggunaan kata sifat dapat berubah menjadi kata kerja pabila disisipi dari berbagai imbuhan seperti (ME – BER – KAN – Di – i). Makna kata ulang pada kata sifat dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Menyatakan kesangatan
Maksudnya yaitu suatu bentuk kata sifat yang diulang – ulang yang menunjukkan suatu yang kesangatan atau berlebihan.
Contoh :
- Dalam – dalam
- Kuat – kuat
- Marah – marah
- Gokil – gokil
- Tinggi – tinggi
- Rendah – rendah
- Kecil – kecil
- Besar – besar
- Lemah – lemah
- Gagah - gagah
2. Menyatakan agak
Maksudnya yaitu kata sifat yang diulagn – ulang yang bermakan suatu yang menyatakan agak, atau mungkin atau hampir menyerupai.
Contoh :
- Merah – kemerahan
- Kuning – kekuningan
- Hijau – kehijauan
3. Menyatakan paling (Superlatif)
Maksudnya yakni kata sifat yang menerangkan suatu perkara sifat yang sangat berlebihan dan dilebih –lebihkan.
Contoh :
- Sekuat –kuatnya
- Setinggi – tingginya
- Serendah – rendahnya
- Selemah – lemahnya
- Sebesar – besarnya
- Secantik – cantiknya
- Semolek – moleknya
- Sepintar – pintarnya
- Sebodoh – bodohnya
- Setampan - tampannya
#Bentuk kata bilangan (Dasar numeral)
Kata bilangan adalah kata dasar yang menerangkan jumlah baik itu dalam bilangan angka, maupun buah. Bentuk kata dasar bilangan untuk memaknai kata ulang di kelompokkan menjadi satu macam yaitu :
1. Menyatakan kumpulan yang terdiri dari
Maksudnya yaitu suatu kelompok yang disatukan dengan jumlahnya masing – masing yang telah ditentukan.
Contoh :
- Dua – dua
- Tujuh – tujuh
- Lima – lima
- Tiga – tiga
- Sepuluh - sepuluh
Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan mengenai cara mengenal makna kata ulang (makna struktural dan gramatikal).
Untuk memahami kata ulang cukuplan mudah dengan mencari tahu dulu kata dasar yang digunakan apakah ia masuk kedalam kata dasar kerja, sifat, benda atuapun bilangan, setelah mengetahui kata dasarnya lalu lihat tujuan dan maksud dari kata itu sendiri. Jika anda masih belum paham dengan uraian singkat diatas, kamu bisa menanyakan pada kotak komentar yang telah disediakan.
Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah wawasan kebahasaan anda terutama dalam Bahasa Indonesia. Sampai jumpa lagi pada artikel pendidikan lainnya, wasalam.
Baca juga :
Posting Komentar untuk "Cara mengenal makna kata ulang (makna struktural dan gramatikal)"
Apa tanggapan anda tentang artikel diatas?